Yang dimaksud unsur-unsur seni rupa ialah
semua bagian yang mendukung terwujudnya suatu karya seni rupa. Unsur-unsur seni
rupa itu dibedakan atas:
1.
Unsur fisik (visual) yaitu unsur yang dapat dipahami secara visual
seperti garis, bentuk, tesktur, nada (gelap terang), dan warna.
2.
Unsur psikis (psikologi) yaitu unsur yang tidak dapat pahami secara
visual, tetapi hanya dapat dirasakan saja seperti emosi, pikiran, pandangan, gagasan
dan karakter.
Kelima unsur ini sangat penting dalam
pembentukan komposisi estetis secara tepat.
1) Garis
Garis merupakan unsur seni rupa yang
paling utama, karena dengan garis kita dapat membuat karya dwimatra atau
trimatra. Berdasarkan wujudnya dan karakternya garis garis dibagi atas:
· Garis nyata yaitu garis yang sifatnya
mudah diamati hasil goresan langsung. Bentuknya bermacam-macam dan mempunyai
karakter tersendiri, misalnya garis vertikal berkesan agung/statis, garis
horisontal berkesan seimbang.
· Garis khayal yaitu garis yang sifatnya
imajinatif yang timbul karena adanya kesan batas (kontur) bidang, ruang, warna
atau nada.
Fungsi garis dalam karya seni rupa adalah
:
· Untuk memberikan representasi atau citra
struktur, bentuk dan bidang. Garis ini sering disebut garis blabar (garis
kontur) berfungsi sebagai batas/ tepi
· Untuk menekankan nilai ekspresi seperti
nilai gerak atau dinamika, nilai irama dan nilai arah. Garis ini disebut juga
garis grafis.
· Untuk memberikan kesan matra (dimensi)
dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering disebut garis arsir atau garis
tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.
2) Bidang
Unsur bidang dalam seni rupa adalah
perkembangan dari penampilan garis, yaitu perpaduan garis-garis dalam kondisi
tertentu. Bidang dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada
hasil karya seni rupa.
Dalam hal ini dibedakan antara bidang
alamiah dan bidang yang dicipta (sengaja maupun tidak sengaja).
Contoh bidang alamiah adalah bidang
lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit, bidang laut. Contoh bidang
yang dicipta adalah bidang lukisan, bidang segitiga, bidang lingkaran.
Fungsi bidang:
· Untuk menekankan nilai ekspresi dan nilai
gerak, nilai irama dan nilai arah.
· Untuk memberikan batas dan bentuk serta
ruang seperti yang tampak pada bangunan dan patung.
· Untuk memberikan kesan trimatra (3
dimensi) yang ditimbulkan oleh batasan panjang, lebar dan tinggi.
3) Bentuk
Bentuk merupakan suatu bidang yang ada
karena dibatasi oleh sebuah kontur atau garis dan atau dibatasi oleh warna yang
berbeda atau oleh perbedaan dalam pencahayaan, gelap terang, arsiran atau
disebabkan
adanya tekstur tertentu.
Pada karya seni rupa, bentuk diciptakan
sesuai dengan kebutuhan praktis, seperti membuat bentuk kursi untuk diduduki.
Dalam hal ini bentuk yang dicipta sesuai dengan nilai kegunaannya (functional
form). Bentuk dicipta sebagai ungkapan (bentuk ekspresi), seperti pada lukisan
dan patung.
4) Tekstur
Tekstur ialah sifat permukaan luar dari
suatu benda, misalnya, kasar, halus, licin atau kusem. Tekstur berdasarkan
penampilanya dibedakan:
· Tekstur asli yaitu tekstur bawaan secara
alami yang dapat kita rasakan dengan cara dilihat dan diraba, misalnya tekstur
batu, kayu, tanah dan lain-lain
· Tekstur buatan yaitu tekstur hasil
ciptaan manusia yang dapat menampilkan kesan tertentu kepada si pengamat. Bisa
dibuat dengan cara digambar, dilebur, digores, digosok, atau dengan percikan
bahan.
Tekstur berfungsi untuk memberikan watak
tertentu pada bidang permukaan yang dapat menimbulkan nilai estetik. Misalnya
tekstur dari urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai
dengan bentuk patung.
5) Gelap terang (nada)
Dalam karya seni rupa dua dimensi, nada
terjadi akibat adanya perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan
benda. Kesan nada ini dapat dicapai dengan mengolah unsur warna, misalnya dari
warna terang menuju ke warna gelap dengan tingkat nada warna yang berlainan.
Sedangkan benda karya tiga dimensi kesan
nada dapat diperoleh dengan pengolahan unsur ruang, tekstur dan bentuk.
Fungsi gelap terang
· memberikan nilai ekspresi, misalnya untuk
menampilkan kesan dramatis pada lukisan, seperti pada tema peperangan dengan
ungkapan gelap terang.
· memberikan nilai emosi, misalnya cahaya
yang membus jendela kaca patri yang menimbulkan suasana khidmat pada interior
mesjid atau gereja.
· memberikan kesan trimatra atau plastis
pada benda yang diterpa oleh cahaya seperti pada bangunan dan benda. Dalam hal
ini gelap terang (cahaya) dapat memperkuat sifat benda trimatra.
6) Warna
Warna adalah elemen terpenting dalam
desain grafis. Warna menjadi indikator pembeda antara satu objek dengan yang
lain. Di samping itu warna memiliki dampak sugesti tersendiri diberbagai
kebudayaan. Yang dimaksud komposisi dalam seni rupa yaitu susunan unsur-unsur
seni rupa yang mengikuti kaidah-kaidahnya. Kaidah-kaidah komposisi itu antara
lain proporsi, keseimbangan, irama, dan kesatuan.
· Proporsi : Proporsi adalah perbandingan
antara bagian yang satu dengan yang lainnya, dan antara setiap bagian dengan
keseluruhan pada suatu komposisi.
· Keseimbangan (balance) : Keseimbangan dalam karya seni rupa adalah
kesamaan dari unsur-unsur yang berlawanan tetapi saling memerlukan karena dapat
menciptakan satu kesatuan. Ada beberapa pola dalam menentukan keseimbangan,
yaitu:
1.
Keseimbangan simetris yaitu menggambarkan dua bentuk, ukuran dan
jarak yang sama dalam sebuah komposisi.
2.
Keseimbangan asimetris yaitui menggambarkan sebuah komposisi yang
bentuk. Ukuran dan jaraknya tidak sama antara satu dengan yang lainnya.
3.
Keseimbangan segi tiga yaitu menggambarkan sebuah komposisi yang
mempunyai/mengesankan segi tiga.
4.
Keseimbangan sentral yaitu menggambarkan sebuah komposisi yang
memusat di tengah-tengah (berpusat di suatu titik).
· Irama : Dalam seni rupa irama tidak bisa
di dengar, tetapi hanya bisa dirasakan dan dipahami oleh perasaan orang yang
memiliki kepekaan estetis. Irama dalam seni rupa adalah kesan gerak yang timbul
dari keselarasan unsur-unsur seni rupa dalam sebuah komposisi. Irama dapat
dibentuk dengan tiga cara yaitu:
1.
Dengan perpaduan unsur-unsur seni rupa yang berhubungan/sejenis
(harmoni) atau yang bertentangan/tidak sejenis (kontras).
2.
Dengan pemunculan (repetisi) unsur-unsur yang sama dalam sebuah
komposisi.
3.
Dengan variasi bentuk, jarak, ukuran dan arah unsur-unsur seni rupa
dalam sebuah komposisi.
· Kesatuan : Setiap karya seni rupa
dibentuk oleh unsur-unsurnya tidak tampil secara terpisah-pisah, melainkan
harus saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan yang utuh, bermakna dan
harmonis.