Secara garis besar ada tiga jenis proyek
multimedia berupa video, yaitu naratif, dokumenter dan non-naratif atau seni,
berikut penjelasan lengkapnya :
1) Proyek naratif
Proyek naratif berarti menceritakan
sebuah kisah. Karakteristik utamanya adalah hubungan antar scene dan semua
scene saling berkaitan sehingga membentuk sebuah kisah. Untuk membuat sebuah
proyek naratif,
kita harus mengetahui jalan ceritanya,
harus memiliki script yang berisi semua dialog yang akan dilakukan oleh aktor,
deskripsi tempat dan suasana.
a. Karakter
Sebuah kisah adalah tentang karakter,
pelaku utama dari setiap kejadian yang diceritakan dalam kisah tersebut. Jika
kita membuat proyek naratif, maka kita harus meluangkan waktu untuk memikirkan
tentang karakter yang akan dibuat. Karakter yang dipilih sebaiknya menarik dan
memberi arti pada penonton.
b. Situasi
Sebuah kisah adalah tentang karakter
dalam situasi tertentu. Kita perlu mengetahui situasi seperti apa yang akan
dihadapi oleh karakter.
c. Setting lokasi
Cerita yang dibuat harus terjadi disuatu
tempat. Pada saat membuat cerita, perhatikanlah bahwa setting lokasi yang
kompleks akan menyulitkan pada saat produksi, dan setiap seting yang berbeda
akan akan mengakibatkan perpindahan lokasi syuting
2) Proyek dokumenter
Proyek dokumenter memiliki tujuan utama
untuk melaporkan suatu fakta yang terjadi. Kebanyakan proyek dokumenter
berbentuk naratif dengan tambahan wawancara di dalamnya.
3) Proyek non-naratif/seni
Proyek non-naratif tidak menceritakan
sebuah kisah tertentu. Misalnya video seni atau paduan suara. Dalam sebuah proyek
seni, tetap harus dibuat pula tahapan pra produksinya.