Pihak yang sangat berperan dalam proses
editing adalah editor. Adapun tugas editor antara lain sebagai berikut:
a.
Menganalisis skenario bersama sutradara dan juru kamera mengenai
kontruksi dramatinya.
b.
Melakukan pemilihan shot yang terpakai (OK) dan yang tidak (NG)
sesuai shooting report.
c.
Menyiapkan bahan gambar dan menyusun daftar gambar yang memerlukan
efek suara.
d.
Berkonsultasi dengan sutradara atas hasil editingnya
e.
Bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan semua materi gambar
dan suara yang diserahkan kepadanya untuk keperluan editing.
Editing dilakukan utk berbagai alasan,
maka kemudian dikenal dengan tiga fungsi dasar editing menurut Herbert Zettl
yaitu combine, trim, dan build.
1. Menggabungkan (combine)
Pada dasarnya, editing memang persoalan
tentang menggabungkan atau menyatukan shot-shot, sehingga tercapai perpaduan
beberapa shot agar terbentuk kesatuan yang selaras dari bahan yang diambil.
Proses penggabungan untuk memperoleh
kontinuitas gambar ini merupakan suatu kreativitas seni tersendiri, dalam hal
ini faktor pengalaman, dasar acuan, isi pesan yang disampaikan akan
mempengaruhi nilai kreativitas pada proses penggabungan gambar.
2. Memangkas (trim)
Trimming atau memangkas merupakan salah
satu pekerjaan editor dalam memotong bahan yang ada untuk membuat video tape akhir
sesuai dengan penempatan waktu yang tersedia atau menghapus bahan-bahan yang
tidak ada hubungannya.
Seperti halnya yang dilakukan editor
berita dimana harus membuat cerita lengkap dalam waktu yang singkat dan
memangkas bahan yang ada sampai keminimalannya, misalnya produser memberi waktu
20 detik untuk membuat cerita tentang tabrakan kereta, meskipun bahan berita
yang diberikannya panjangnya 10 menit gambar yang bagus, akan tetapi tetap saja
harus memotong atau memangkas beberapa shot yang tidak diperlukan.
Kata trim juga digunakan oleh editor pada
editing control dalam membuat penambahan atau pengurangan dari edit point yang
dibuat.
3. Membangun (build)
Membangun suatu cerita merupakan hal yang
paling sulit. Seorang editor harus membangun sebuah cerita dari shot-shot yang
baik. Dalam membangun sebuah cerita , editor tidak boleh asal memilih beberapa
shot serta menggabungkannya dalam sekuen, tetapi harus mengambil beberapa shot
dan transisi yang efektif untuk membangun atau membuat cerita menjadi cerita
utuh.