Seni
rupa terapan di wilayah Nusantara pada awalnya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk dinikmati keindahannya.
Di
negara kita keragaman seni rupa terapan sangat banyak sekali. Begitu pula
dengan bentuk dan teknik pembuatannya. Perbedaan bentuk dan teknik pembuatan
sangat dipengaruhi oleh bahan yang digunakan dan peralatan yang digunakan serta
bentuk yang dibuat.
Pembuatan
karya seni rupa terapan di wilayah Nusantara rata-rata masih menggunakan
peralatan yang sederhana. Selain itu keterampilan yang dimiliki perajin
merupakan keterampilan turun-temurun. Apabila dalam proses pembuatan suatu
karya didukung dengan peralatan yang lebih modern dan keterampilan yang
memadai, maka akan menghasilkan karya yang lebih bagus.
Seperti
pembuatan benda-benda untuk kebutuhan sehari-hari yang dapat berfungsi seperti
kegunaannya tetapi juga diberi hiasan-hiasan. Hiasan-hiasan yang terdapat pada
benda tersebut biasa disebut dengan ragam hias.
Pembuatan
karya seni terapan disesuaikan dengan kebutuhan manusia yaitu berupa kebutuhan
fisik (jasmani) dan juga kebutuhan batin (rohani). Untuk memenuhi kebutuhan
fisik diciptakan alat-alat yang dapat digunakan untuk kebutuhannya.
Seperti
piring, gelas, meja, kursi, almari, dan tempat tidur. Sedangkan untuk memenuhi
kebutuhan batin (rohani) yang berhubungan dengan seni rupa dibuatlah berbagai
macam ragam hias. Seperti hiasan ukiran pada almari, hiasan pada meja, hiasan
pada kursi, dan hiasan pada candi-candi.