Warna
terjadi karena pembiasan cahaya pada wujud ‘prismatik’ yang menimbulkan
spectrum pelangi.
Oleh karena itu, tanpa adanya cahaya, tidak akan terbentuk
warna.
Salah
satu teori warna yang terkenal adalah lingkaran warna yang diciptakan oleh
Moses Harris pada tahun 1766 yang dirangkum dari warna primer.
Menurut
Brewster, warna secara umum dapat digolongkan menjadi tiga kelompok utama
antara lain sebagai berikut.
1)
Warna
primer adalah warna dasar atau warna
pokok yang terdiri dari warna merah, biru, dan kuning.
2)
Warna
sekunder adalah warna hasil pencampuran seimbang dari warna primer satu dengan
lainnya. Warna sekunder terdiri dari warna hijau, jingga, dan ungu.
3)
Warna
tersier adalah warna hasil pencampuran warna-warna skunder, atau pencampuran
warna primer dengan warna sekunder. Contoh warna sekunder adalah warna ungu
kemerahan, ungu kebiru-biruan, hijau kebiru-biruan, hijau kekuning-kuningan,
jingga kekuning-kuningan, jingga kemerah-merahan.