Kewirausahaan
adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam abad 21 mengingat keterbatasan
dukungan sumberdaya alam terhadap kesejahteraan penduduk dunia yang makin
bertambah dan makin kompetitif. Jiwa dan semangat kewirausahaan yang terbentuk
dan terasah dengan baik sejak remaja akan dapat menghasilkan sumberdaya manusia
inovatif yang mampu membebaskan bangsa dan negaranya dari ketergantungan pada
sumberdaya alam.
Kewirausahaan yang
diperlukan tentunya adalah yang memberikan dampak signifikan terhadap
peningkatan output ekonomi dalam mendukung kesejahteraan bangsa melalui
penciptaan karya nyata orisinil yang bermanfaat.
Kurikulum 2013
membekali peserta didik pada Pendidikan Menengah dengan kemampuan kewirausahaan
yang lahir dan tumbuh dalam sektor nyata. Diawali dengan pengamatan terhadap
produk yang ada di pasar beserta ciri-cirinya, analisis struktur komponen
pembentuk produk, analisis struktur dan rangkaian proses beserta peralatan yang
diperlukan, termasuk analisis pasar, biaya, dan harga.
Untuk mendukung
keutuhan pemahaman peserta didik, pembelajarannya digabungkan dengan
pembelajaran Prakarya sehingga peserta didik bukan hanya mampu menghasilkan ide
kreatif tetapi juga merealisasikannya dalam bentuk purwarupa karya nyata dan
dilanjutkan sampai pada kegiatan penciptaan pasar untuk mewujudkan nilai
ekonomi dari kegiatan-kegiatan tersebut.
Sebagai bagian dari
Kurikulum 2013, pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan bagi peserta didik pada
harus mencakup aktivitas dan materi pembelajaran yang secara utuh dapat
meningkatkan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
untuk menciptakan karya nyata, menciptakan peluang pasar, dan menciptakan
kegiatan bernilai ekonomi dari produk dan pasar tersebut. Pembelajarannya
dirancang berbasis aktivitas terkait dengan sejumlah ranah karya nyata, yaitu
karya kerajinan, karya teknologi, karya pengolahan, dan karya budidaya dengan
contoh-contoh karya konkret berasal dari tema-tema karya populer yang sesuai
untuk peserta didik Kelas XI. Sebagai mata pelajaran yang mengandung unsur
muatan lokal, tambahan materi yang digali dari kearifan lokal yang relevan
sangat diharapkan untuk ditambahkan sebagai pengayaan dari buku ini.
Buku ini
menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013,
siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan
terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan
daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting.
Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang
sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.
Implementasi
terbatas Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapatkan tanggapan
yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut
dipergunakan semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi
menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015 dan seterusnya. Walaupun demikian,
sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan
perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca
memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada
edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan
dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).